Senin, 02 November 2009

biar cepet...registri aja???

Mau bagi bagi registry ni….biar cepet aja….

Pertama kamu ke run, kemudian ketik regedit. 


Dan akan muncul gambar di atas….

Lalu ketik f3 pada keyboard.

 Kemudian ketik menushowdelay pada findwhat.


 Dapat dilihat disana di menushowdelay data terdapat 120.kita hilangkan dengan tekan enter kemudian di 0 kan. Kemudian ketik f3 laagi sampai selesai…insalah computer anda akan lebih cepat.

Selamat mencoba….

indonesia saat ini(angan angan saya)

INDONESIA SAAT INI

            Bangsa Indonesia saat ini sedang dilanda penderitaan yang berat,setelah gempa di tasik sekarang sudah gempa kembali di padang. Itu berselang seminggu.mungkin bumi kita marah dengan sikap manusia saat ini yang sudah merusak fasilitas yang sudah diberikan oleh baumi kita. Seperti contohnya kita menebang pohon pohon di hutan secara sembarangan dan masih banyak yang lainya.kita seharusnya bangga tinggal di Negara Indonesia yang sangat kaya akan sumber daya alamnya..indonesia sedang bersedih????? Tapi menurut saya Indonesia itu Negara yang sangat kaya asal para koruptor di Indonesia sudah tidak ada. Menurut saya yang kaya ya semakin kaya ya yang miskin yam akin miskin..apakah benar sikap kaya gtu???

            Seharusnya yang kaya mengayomi orang yang miskin,,jangan kita tindas…Indonesia harus bias bangkita dari semua kejadian saat ini…asal masyarakat kita itu kompak,,

            Saya punya impian,,,seandainya kita dijajah oleh bangsa inggris pasti kita akan maju,,,,apakah pernyataan saya benar??hahahha..itu hanyalah angan angan saya…kita bisa liat sendiri Negara Negara yang dijaah oleh inggris pasti akan maju…..mudah mudahan Indonesia kedepan akan menjadi Negara yang maju..amin

Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Pendekatan-pendekatan kelokasian atau lebih dikenal dengan istilah pendekatan keruangan/spasial sangat penting di dalam melakukan analisis-analisis fenomena yang terjadi di bumi ini, baik itu yang sifatnya fisik maupun yang bersifat sosial kemasyarakatan seperti ekonomi, politik, lingkungan, budaya, dsb.  Karena jika fenomena itu bisa ditangkap informasinya secara utuh berikut lokasi dan polanya, hal tersebut bisa membantu dalam menyelesaikan atau mencari solusi dari permasalahan terkait muka bumi.

 

Tentunya untuk mendapatkan informasi yang utuh tersebut diperlukan satu metode yang tepat dan akurat.  Antara lain metode itu adalah pemetaan, yang bisa menggambarkan obyek-obyek di muka bumi ini ke dalam media yang lebih kecil sehingga lebih mudah dipahami.  Namun pemetaan saja belumlah cukup, data-data atau informasi lainnya pun (yang terkait) perlu digambarkan atau tersaji secara lokasional pula.  Sehingga peta dan data (database) nya perlu dihubungkan dengan alat yang tepat.  Alat tersebut adalah GIS atau Geographical Information System yang dalam bahasa Indonesia berarti SIG atau Sistem Informasi Geografis.  GIS ini merupakan teknik berbasis komputer untuk memasukan, mengolah, dan menganalisis data-data obyek permukaan bumi dalam bentuk grafis, koordinat, dan database; di mana hasilnya bisa menggambarkan sebuah fenomena keruangan (spasia) yang bisa digunakan sebagai basis informasi untuk pengambilan keputusan di berbagai bidang.

 

 

 

 

 

Seputar Sistem Informasi Geografis

Educational Geographic - Edisi I

 

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia dalam melakukan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat dan bernegara selalu muncul permasalahan pendidikan, dan permasalahan tersebut harus dilihat secara komprehensif, oleh karena itu diperlukan suatu kebijakan pendidikan yang komprehensif dan bersifat multidimensi. 

Dua sudut pandang dalam melihat pendidikan, yaitu fungsi pembinaan pendidikan dan pendidikan sebagai fungsi pelayanan bagi masyarakat. Pada pembinaan pendidikan terkait dengan administrasi pengelolaan pendidikan yang terpaku dalam batas-batas administrasi suatu pemerintahan, karena berhubungan langsung dengan pembinaan setiap sekolah (dan atributnya: siswa, sarana-prasarana, guru, kurikulum dll) sebagai lembaga pendidikan. 
Pendidikan sebagai fungsi pelayanan masyarakat yang sangat terkait dengan sifat dan kondisi masyarakat itu sendiri, seharusnya dilihat secara spasial (keruangan) yang luas tidak terpaku pada batas administrasi pemerintahan, karena dimungkinkan bahwa permasalahan pendidikan yang muncul di suatu daerah disebabkan oleh kondisi daerah lain.

Salah satu tujuan pengembangan SIG (Sistem Informasi Geografis) Departemen Pendidikan Nasional adalah menghasilkan suatu strategi spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support System). Tugas dan fungsi PSP (Pusat Statistik Pendidikan) Balitbang Depdiknas sebagai lembaga pengelola data pendidikan, yang mengumpulkan data pendidikan secara rutin (tahunan) sangat sesuai untuk menghasilkan suatu strategi nasional dalam menyosialisasi, mengimplementasikan dan monev (monitoring dan evaluasi) progress suatu kebijakan departemen dari perspektif geografi.(L.Manik)

 

 

Seputar Sistem Informasi Geografis

Educational Geographic - Edisi II

 

“Geography is an integrative discipline that brings together the physical and human dimensions of the world in the study of people, places, and environments”
American Geographical Society et al., Geography for life (National Geographic Society, Washington, D.C., 1994).

Pendidikan merupakan subsistem dari sistem yang besar, di mana proses pendidikan yang terjadi sangat terkait dengan orang/masyarakat, tempat/lokasi dan lingkungan yang saling berpengaruh. Untuk itu diperlukan suatu pengelolaan pendidikan yang komprehensif yang memperhatikan banyak faktor.

Di dalam peta dengan skala 1:250.000 sebuah lembaga pendidikan terlihat sebagai titik, dan makna titik lembaga pendidikan tersebut dapat diartikan sebagai lokasi di mana lembaga pendidikan itu terletak. Akan tetapi kalau dipahami secara komprehensif, titik lembaga pendidikan tersebut akan memiliki makna yang sangat mendalam terkait proses pada lembaga pendidikan itu sendiri dan lingkungan di sekitarnya.

Satu contoh ilustrasi kondisi hasil UN SMA jurusan IPA tahun 2007. Muncul satu pertanyaan mengapa terdapat perbedaan warna pada setiap titik sekolah yang dikarenakan klasifikasi hasil UN.

Penjelasan atau jawabannya tentu akan berbeda-beda antar pembaca, dari mana sudut pandangnya, yang pasti tentu akan mengaitkan dengan atribut pada proses belajar mengajar (PBM) setiap sekolah dan lingkungan di sekitar sekolah yang berpengaruh pada sekolah tersebut. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana caranya agar semua titik berwarna biru (UN > 9), jawabannya tentu akan berbeda-beda pada setiap sekolah tergantung pada hasil analisis dan strategi pada setiap sekolah.
(L.Manik)


== Sejarah pengembangan == 35000 tahun yang lalu, di dinding gua [[Lascaux]], [[Perancis]], para pemburu [[Cro-Magnon]] menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database [[atribut]]. Pada tahun [[1700-an]] teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal [[abad ke-20]] memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (''layer''). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian [[senjata nuklir]] membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun [[1960-an]]. Tahun [[1967]] merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di [[Ottawa, Ontario]] oleh [[Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya (Kanada)|Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya]]. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (''Canadian GIS'' - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - ''Canadian land Inventory'') - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. [[Berkas:GvSIG - GIS.jpg|thumb|right|250px|GIS dengan [[gvSIG]].]] CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (''overlay''), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (''digitizing/scanning''), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai ''arc'' yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG". CGIS bertahan sampai tahun [[1970-an]] dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti [[Intergraph]]. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti [[ESRI]], [[CARIS]], [[MapInfo]] dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun [[1980-an]] dan [[1990-an]] memacu lagi pertumbuhan SIG pada ''workstation'' [[UNIX]] dan [[PC|komputer pribadi]]. Pada akhir [[abad ke-20]], pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak [[Pelita]] ke-2 ketika [[LIPI]] mengundang [[UNESCO]] dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui [[kurikulum]] pendidikan [[geografi]] SIG dan [[penginderaan jauh]] telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang membuka program [[Diploma]] SIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi, [[Fakultas Geografi]], [[Universitas Gadjah Mada]], tahun [[1999]]. Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam Jurusan [[Kartografi]] dan [[Penginderaan Jauh]], [[Fakultas Geografi]], Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran.

Sumber :Wikipedia