Jumat, 04 Oktober 2013

Masalah Pengangguran

Pengangguran terkait dengan tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Orang yang disebut pengangguran adalah mereka yang tidak memiliki sumber penghasilan sama sekali dan tengah mencari kerja. Tingkat pengangguran di Indonesia konon menurun sebanyak 6%, dari 8,12 juta orang menjadi 7,61 juta orang.
Ada beberapa jenis pengangguran, yaitu:
  • Pengangguran terbuka; yaitu mereka yang secara terang-terangan baru kehilangan pekerjaannya dan sedang berusaha mencari pekerjaan lain.
  • Pengangguran musiman; yaitu mereka yang sewaktu-waktu menganggur tetapi dalam waktu lain memiliki pekerjaan.
  • Pengangguran terselubung; yaitu mereka yang jam kerjanya kurang dari 35 jam/minggu.
  • Pengangguran struktural; yaitu mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan karena tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan
  • Pengangguran sukarela; yaitu mereka yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak berusaha mencari pekerjaan.
Untuk mengatasi pengangguran, pemerintah banyak mengupayakan berbagai cara. Di antaranya adalah dengan menyediakan kursus pelatihan kerja di dinas tenaga kerja daerah, memacu anak muda (dan pengangguran) untuk berwiraswasta dan meminjamkan dana dengan bunga rendah (bahkan tanpa bunga), dan sebagainya.
Pengangguran, selain menimbulkan efek ekonomis bagi para pelakunya, juga menimbulkan efek psikologis. Menjadi pengangguran sering kali dianggap aib, walaupun pelaku terpaksa menjadi pengangguran karena memang tidak ada perusahaan yang menerimanya bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar